Anggapan bahwa
vitamin C bisa menyembuhkan gejala beberapa penyakit, termasuk radang
tenggorokan, adalah anggapan yang keliru. Vitamin C tak berfungsi untuk
pengobatan, tetapi pencegahan.
Bila sedang terkena flu ringan atau radang tenggorokan, biasanya vitamin C dipilih sebagai suplemen untuk mencegah flu semakin berat. Tapi ternyata, konsumsi vitamin C saat sakit tidak efektif untuk menyembuhkan penyakit seperti flu dan radang tenggorokan. Penemuan tersebut dikemukakan dalam penelitian terbaru bahwa tidak semua gejala penyakit ringan seperti influenza, radang tenggorokan atas atau infeksi saluran pernafasan atas ( ISPA ) dan panas demam bisa disembuhkan hanya dengan mengkonsumsi vitamin C semata.
Asupan vitamin C ketika mengalami radang tenggorokan atau ketika menderita
influenza serta demam ringan sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada penyakit
tersebut.
Sebuah review di cochrane bertajuk ” Vitamin C for
Preventing and Treating the Common Cold ”. kembali menegaskan bahwa
penggunaan vitamin C tidaklah rasional dalam kondisi sakit tertentu.
Penyakit common
cold yang disebut juga penyakit radang tengorokan atau infeksi
saluran pernafasan bagian atas ternyata tidak membutuhkan konsumsi vitamin C,
ketika penyakit itu tengah menyerang. Penyakit ini sering ditandai dengan
keluhan meriang, nyeri ketika menelan, sakit kepala, pusing, pilek, batuk, dan
tidak enak badan.
Keluhan sering disebabkan virus dan umumnya dapat disembuhkan sendiri.
Tidak perlu antibiotik. Cukup istirahat dan tingkatkan daya tahan tubuh dengan
makan dan minum yang bergizi.
Vitamin C yang
dikenal juga dengan sebutan asam askorbat, walaupun tetap kontroversi, mungkin masih
sering digunakan sebagai suplementasi untuk mencegah dan mengobati radang
tenggorokan. Penelitian di Cochrane ini menegaskan bahwa suplementasi
vitamin C tidak menunjukan penurunan kejadian radang tenggorokan, baik pada
lamanya sakit maupun tingkat keparahan.
Jadi, dosis tinggi untuk pencegahan dan pengobatan yang mungkin masih rutin
dianjurkan itu tidak rasional jika diterapkan pada komunitas umum. Tapi,
mungkin masih bermanfaat bagi pelaku aktivitas fisik berat.
Nah,... sekarang jangan terlalu banyak meneguk vitamin C ketika terkena radang tenggorokan. Selain
tidak banyak memberikan dampak pada tubuh ketika sedang sakit, juga akan
membuat pengeluaran dana menjadi sia-sia.
Dosis konsumsi
vitamin C yang ideal adalah 75 mg/hari. Ibu
hanil dan menyusui tentu harus
mengkonsumsi vitamin C lebih besar dari jumlah tadi. Ada juga yang
berpendapat cukup mengkonsumsi vitamin C 200 mg/hari. Bagi orang yang hidup
dengan stres atau mereka yang tinggal di kota besar yang penuh polusi, seperti
Jakarta, dosis 500 mg adalah dosis yang cukup baik.
Tugas vitamin C pula untuk menjaga kolagen dari resiko rusak atau lemah.
Jadi, ketika vitamin C diberikan secara memadai pada sel kulit ada kesempatan
baik untuk mengurangi kerutan dan meningkatkan kehalusan permukaan kulit.
Disarankan bila mengkonsumsi vitamin C dosis cukup tinggi, untuk berkonsultasi dengan dokter. Sebab, menyangkut efek samping yang dapat anda derita. Sejauh ini vitamin C aman untuk dikonsumsi, tapi vitamin C sebaiknya jangan diberikan kepada penderita gagal ginjal dan batu ginjal karena akan membantu pembentukan batu ginjal.
Vitamin C juga bisa mengganggu penyerapan mineral yang diperlukan tubuh
seperti tembaga. Vitamin C merupakan senyawa yang mempermudah penyerapan zat
besi. Sebaiknya jangan diberikan kepada penderita yang mempunyai kelebihan zat
besi misalnya pasien hematokromatosis
( Perwarnaan jaringan dengan pigmen darah).
AYOO OLAHRAGA